Zaman Prasejarah, (Pengertian, Perkembangan Zaman Prasejarah di Indonesia, Perkembangan Alam Kehidupan)

Zaman Prasejarah

Adakah di antaramu yang pernah mengunjungi museum purbakala? Di tempat itu kamu dapat menemukan tulisan dan bendabenda dari orang-orang zaman dahulu. Melalui tulisan itu, kamu dapat mengetahui bagaimana kehidupan pada zaman dahulu.

Sayangnya, tidak seluruh kejadian masa lampau terekam dalam tulisan. Sejak manusia muncul di muka bumi ini, manusia belum langsung mengenal tulisan.

Manusia membutuhkan waktu yang lama sebelum mengenal membaca dan menulis. Akan tetapi, manusia selalu mengalami perubahan baik dari pola pikir maupun cara mengelola kehidupannya.

Oleh karena itu, kamu sebagai pelajar mempunyai banyak kesempatan untuk mempelajari zaman prasejarah di Indonesia, salah satunya dengan membaca dan mempelajari pembahasan berikut ini.

1. Pengertian

Kita mengenal berbagai macam tulisan, ada tulisan latin, Arab, Jepang, Cina, India, dan sebagainya. Pada zaman dahulu, yaitu kira-kira 2.000 tahun yang lalu, orang Indonesia belum dapat membaca dan menulis.

Peristiwa-peristiwa yang dialami hanya diingat saja, kemudian diceritakan dari mulut ke mulut kepada anak cucu. Oleh karena itu, kita tidak memperoleh peninggalan tertulis dari masa itu.

Zaman ketika belum ada seorang pun penduduk Indonesia dapat membaca dan menulis disebut zaman prasejarah. Sedangkan, masa dimana orang Indonesia telah dapat membaca dan menulis dinamakan zaman sejarah.

Tentunya wilayah lain di luar Indonesia pun mempunyai zaman prasejarah dan zaman sejarahnya sendiri. Petunjuknya adalah apakah seluruh penduduk wilayah tersebut telah mampu membaca dan menulis atau belum.

2. Pembagian Zaman Prasejarah di Indonesia

Perkakas manusia sejarah Indonesia banyak ragamnya, terutama yang terbuat dari batu dan tulang. Peninggalan yang masih dapat dijumpai sekarang adalah yang terbuat dari batu dan tulang.

Sedangkan, perkakas yang terbuat dari kayu telah lapuk atau hancur dimakan masa. Perkakas yang dibuat oleh manusia prasejarah disebut artefak.

Perkakas yang dijumpai bermacam-macam bentuknya, ada yang kasar dan halus buatannya. Selain itu, dijumpai juga perkakas prasejarah yang terbuat dari logam. Logam yang dipergunakan adalah perunggu.

Berdasarkan bahan yang digunakan serta cara pembuatannya, zaman prasejarah Indonesia dibagi menjadi dua zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam (perunggu).

Zaman batu terdiri atas zaman batu tua (Paleolithikum), zaman batu tengah (Mesolithikum), dan zaman batu muda (Neolithikum).

3. Perkembangan Alam Kehidupan

Bumi kira-kira telah berumur 5.500.000.000 tahun (pendapat para ilmuwan dengan astronom). Karena panjangnya perjalanan waktu yang dialami bumi, maka para ahli geologi membaginya ke dalam masa-masa.

Mereka membagi masa bumi sejak bumi masih panas hingga sekarang. Umur tiap masa amatlah panjang, yakni jutaan tahun. Sekarang, perhatikan pembagian zaman berikut ini.

Zaman Prasejarah, (Pengertian, Perkembangan Zaman Prasejarah di Indonesia, Perkembangan Alam Kehidupan)

a. Pembagian Zaman

Hasil pembagian zaman menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1) Arkaikum
Masa ini berumur kira-kira 3.500 juta tahun. Pada saat itu, bumi belum dingin, udara masih panas sekali, kulit bumi masih dalam proses pembentukan, dan belum ada tanda-tanda kehidupan.

2) Paleozoikum
Umur masa ini diperkirakan 600 juta tahun. Ketika itu sudah mulai tampak tanda-tanda kehidupan. Binatang yang kecil-kecil (mikroorganisme) sudah mulai ada. Mulai hidup juga binatang yang tidak bertulang belakang. Bahkan, beberapa jenis ikan, amfibi, dan reptil sudah mulai bermunculan. Akan tetapi, karena keadaan bumi masih berubah-ubah, kehidupan masih sulit berkembang.

3) Mesozoikum
Umur masa ini kira-kira 225 juta tahun. Pada saat itu, kehidupan di bumi makin berkembang. Binatang-binatang pada masa ini mencapai bentuk tubuh yang besar sekali.

Jenis burung pun sudah mulai ada. Namun, sesungguhnya mesozoikum merupakan zaman reptil. Jenis binatang inilah yang banyak sekali dijumpai pada masa ini. Kita mengenalnya sebagai Dinosaurus.

4) Neozoikum atau Kaenozoikum
Masa ini berlangsung sekitar 70 juta tahun yang lampau. Pada masa inilah keadaan bumi sudah betul-betul baik. Perubahan cuaca tidak begitu drastis walaupun zaman es masih ada.

Kehidupan berkembang dengan pesat. Lebih lanjut, masa ini dibedakan lagi menjadi dua, yaitu:

a) Zaman tersier, binatang-binatang raksasa makin menyusut jumlahnya. Keluarga binatang menyusui sudah mulai muncul dan beberapa jenis monyet dan kera telah mulai hidup pada zaman ini.

b) Zaman kuarter, zaman ini berlangsung kira-kira dua juta tahun yang lampau. Pada zaman ini telah ada tanda-tanda kehidupan manusia. Zaman ini terbagi lagi menjadi kala plestosin (Dilluvium) dan kala holosin (Alluvium).

Umur kala plestosin tidak sepanjang masa yang lainnya. Kala ini justru merupakan suatu momen yang sangat penting, karena pada masa inilah menurut para ahli arkeologi mulai muncul manusia di muka bumi dan berlangsung kira-kira 2 juta sampai dengan 100.000 tahun yang lalu.

b. Meluasnya Daratan

Ketika bumi masih labil, masih sering terjadi perubahan-perubahan pada kulit bumi dan sering terjadi pula proses letusan gunung berapi, erosi, pengendapan, serta pengangkatan pegunungan.

Sehingga, secara otomatis terjadi pula perubahan relief bumi yang asalnya dataran tinggi berubah menjadi dataran rendah, atau sebaliknya, ditambah lagi dengan adanya gerakan dari dalam bumi (endogen) dan dari luar kulit bumi (eksogen).

Kedua gerakan ini menyebabkan terjadinya pegunungan ataupun daratan yang tadinya terletak di bawah permukaan laut, kemudian terangkat dan akhirnya daratan menjadi makin luas.


c. Terbentuknya Kepulauan Indonesia

Pada awalnya, Kepulauan Indonesia bagian barat bersatu dengan Benua Asia. Sedangkan, Indonesia bagian timur bergabung dengan Benua Australia.

Untuk Kepulauan Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara merupakan kepulauan asli, tidak tergabung dengan kedua benua tersebut karena telah dikelilingi oleh laut-laut yang dalam.

Kemudian, mencairnya es di kutub menyebabkan permukaan air laut naik. Mencairnya es di kutub disebabkan oleh pemanasan bumi secara global. Akibatnya, daratan yang menghubungkan antara Kepulauan Indonesia dengan kedua benua tersebut menjadi tergenang air laut.

Bekas daratan yang tadinya menghubungkan Indonesia bagian barat dengan Benua Asia sekarang disebut Paparan Sunda, sedangkan bekas daratan yang menghubungkan Indonesia bagian timur dengan Benua Australia disebut Paparan Sahul.

0 Response to "Zaman Prasejarah, (Pengertian, Perkembangan Zaman Prasejarah di Indonesia, Perkembangan Alam Kehidupan)"

Post a Comment