Peta, (Pengertian, Syarat Peta, Jenis Peta, Manfaat Peta, Memperbesar dan Memperkecil Peta)

Peta

Dapatkah kamu membuat sketsa letak rumahmu di atas kertas? Sketsa letak rumahmu menunjukkan denah rumahmu. Apabila temanmu tidak mengetahui dimana letak rumahmu, kamu bisa memberikan sketsa tersebut kepadanya.

Selain letak rumah, kamu pun bisa melihat hamparan lautan dan daratan bumi kita yang indah ini dalam bentuk mininya, yaitu globe. Pada globe seolah-olah meng-gambarkan bentuk bumi aslinya.

Sehingga kamu dapat mempelajari tentang letak suatu negara, arah angin, daratan, lautan, dan sebagainya melalui globe secara langsung.

Atau, bisa saja kamu mempelajari semua itu melalui peta dan atlas. Bagaimanakah peta, atlas, dan globe dapat memberikan informasi keuangan sekaligus menggambarkan objek geografis? Untuk mengetahuinya coba kamu pelajari bab ini dengan cermat.

Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute apabila terjadi kemacetan, atau di daerahmu ada sungai yang mengalir.

Kamu akan mencari pada peta di manakah sungai tersebut bermuara, dan kota-kota mana sajakah yang dilalui oleh sungai tersebut selain kota daerahmu. Semuanya itu dapat kamu cari melalui peta.

1. Pengertian Peta

Bisakah kamu menyebutkan pengertian dari peta?
Peta adalah gambar bagian permukaan bumi pada bidang datar. Pada peta bukan saja wilayah daerahmu yang dapat diketahui, tetapi wilayah negara Indonesia pun bisa diketahui secara mendetail. 

Bahkan, peta dunia tempat hidup semua suku bangsa dengan aneka ragam budaya dan bahasa pun bisa diketahui secara mendetail pula.

2. Syarat Peta

Apabila kamu membaca peta, kamu harus dapat membayangkan bagaimana kenampakan wilayah yang kamu baca di lapangan. Agar dapat dengan mudah dibaca, ada beberapa hal pada peta yang harus terpenuhi, antara lain: judul, skala, arah mata angin, keterangan atau legenda, dan garis lintang serta garis bujur.

a. Judul

Judul pada peta menunjukkan wilayah, daerah, negara mana yang terdapat dalam gambar tersebut, ditulis harus jelas dan sesuai antara judul serta gambaran wilayahnya.

b. Skala

Ada dua macam bentuk skala, yaitu:
1) Skala berbentuk angka atau pecahan yang ditulis mendatar, misalnya 1:1.000.000 menunjukkan 1 cm di peta sama dengan 1.000.000 cm di lapangan. Artinya, jarak antara dua titik pada peta sama dengan satu per sejuta dari jarak kenampakan di lapangan. Makin besar angka pembagi atau penyebut pecahan itu, berarti makin kecil skala peta.

2) Skala dinyatakan juga dengan garis, misalnya:


Artinya, jarak 0-10 atau 12-20 pada peta sama dengan jarak 10 km di lapangan. Makin panjang potongan garis itu, makin besar skala peta tersebut.

c. Arah Mata Angin/Orientasi

Arah yang ditunjukkan dengan gambar panah lazimnya arah utara yang digambarkan dengan panah ditambah huruf (U) di ujungnya. Yang lazim pula arah utara adalah arah atas di peta. Ada juga peta yang arah utaranya tidak tepat di atas.

d. Keterangan atau Legenda

Pada legenda terdapat keterangan mengenai bagian-bagian yang dilukiskan pada peta. Macam-macam warna menunjukkan kedalaman laut dan ketinggian darat dari permukaan laut.

Macam-macam garis digunakan untuk membedakan jalan raya, jalan kereta api, dan batas wilayah (negara, provinsi, kabupaten, dan sebagainya).

Simbol-simbol digunakan untuk menunjukkan ibukota, kota besar, kampung, gunung, daerah hutan, permukiman, pesawahan, dan sebagainya. Legenda dibuat sesuai dengan keperluan.

e. Garis Lintang dan Garis Bujur

Garis lintang pada peta dimulai dari garis khatulistiwa yang diberi tanda 0°. Garis khatulistiwa memisahkan belahan bumi utara dengan belahan bumi selatan.

Garis-garis lintang yang lain sejajar dengan khatulistiwa. Oleh karena itu, garis itu dinamakan juga garis paralel (sejajar). Garis lintang di belahan utara dinamakan Lintang Utara (LU), dari 1° LU - 90° LU (kutub utara = KU). Di belahan selatan dinamakan Lintang Selatan (LS), dari 1° LS - 90° LS (kutub selatan = KS).

Garis bujur (meridian) pada peta berbentuk garis lurus atau lengkung dari utara ke selatan. Garis bujur yang melalui Kota Greenwich dekat London ditetapkan sebagai garis bujur 0°.

Di sebelah timur garis 0° adalah Bujur Timur dan di sebelah baratnya adalah Bujur Barat, kedua garis bujur itu sampai 180°.

Peta, (Pengertian, Syarat Peta, Jenis Peta, Manfaat Peta, Memperbesar dan Memperkecil Peta)


3. Jenis Peta

Bedasarkan skala peta dapat dibedakan atas:
a. Peta skala besar, skala di atas 1 : 250.000
b. Peta skala sedang, skala 1 : 250.00 - 1 : 500.000 dan
c. Peta skala kecil, skala di bawah 1 : 500.000.

Selain itu, ada juga peta dengan skala lebih besar dari 1:500.000, yaitu peta kadaster. Peta berskala besar digunakan untuk menggambarkan lahan perumahan atau peta topografi.

Peta lain yang berskala lebih kecil dari 1:1.000.000, yaitu peta geografi yang sering ditemukan di dalam atlas.

Berdasarkan isi peta, peta dapat dibedakan menjadi:

a. Peta umum, yaitu peta yang berisi berbagai kenampakan secara umum. Misalnya, peta dunia atau peta Indonesia yang melukiskan permukaan bumi secara umum.



b. Peta khusus, yaitu peta yang menggambarkan sekelompok kenampakan tertentu. Contohnya, peta politik (batas negara, provinsi), peta persebaran barang tambang (berisi simbol bermacam-macam barang tambang), dan peta pariwisata (berisi kota-kota wisata serta jalan-jalan menuju ke kota tersebut).


c. Peta teknis, peta ini umumnya digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan tertentu. Peta ini berskala besar dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan peta lain, biasanya peta jenis ini ada hubungan dengan pembangunan jembatan, jalan raya, pembangunan gedung atau perumahan/bidang
perumahan.



4. Manfaat Peta

Sudahkah terpikirkan olehmu petunjuk apa yang akan digunakan oleh seorang pilot pesawat terbang atau nakhoda kapal laut sebagai lintasan jalan untuk mencapai tujuan yang akan dituju seandainya peta tidak ada?

Betapa sulitnya mereka menentukan titik koordinat akan daerah atau wilayah tujuan mereka. Untuk itu, secara umum peta berfungsi untuk menggambarkan atau menunjukkan suatu wilayah dalam bentuk yang diperkecil, baik secara detail maupun secara menyeluruh, dan untuk keperluan navigasi.

Aryono Prihandito dalam bukunya Kartografi, membedakan fungsi peta menjadi empat, yaitu:
  • Menunjukkan posisi atau lokasi relatif. Peta berfungsi untuk menunjukkan letak suatu tempat berdasarkan titik acuan tertentu di muka bumi. 
  • Menunjukkan jarak antarkota atau luas daerah di muka bumi. 
  • Memperlihatkan bentuk atau dimensi kenampakan tertentu, seperti aliran sungai dan gunung dapat terlihat di dalam peta. 
  • Mengumpulkan dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikannya di dalam peta. Dalam penyajiannya, simbol-simbol digunakan sebagai wakil dari data-data tersebut. 

Dalam hal ini, Kartografer dapat menganggap simbol tersebut dimengerti oleh pemakai peta. Selain itu, peta dapat juga digunakan sebagai sumber data untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

Pada saat terjadinya peperangan, peta juga dapat digunakan untuk menentukan gerakan musuh, mengadakan pengintaian (penyergapan), dan menentukan peta perjalanan dalam peperangan. Contohnya, peta perjalanan Jenderal Sudirman dalam bergerilya melawan Belanda.

5. Cara Memperbesar dan Memperkecil Peta

Dalam penggunaannya, peta dapat diperbesar atau diperkecil berdasarkan keperluan penggunanya. Memperbesar atau memperkecil  sebuah peta dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Cara Fotografis

Cara ini dilakukan dengan mengubah skalanya dengan mengubah fokus kamera yang digunakan. Perpetaan zaman modern mengalami perkembangan pesat karena ditemukannya kamera canggih.

Dengan kamera canggih, pengukuran dan pemetaan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan tepat. Apalagi sekarang telah ditemukan potret dari udara atau satelit sehingga membuat hasil pemetaan lebih akurat.

Foto Udara

b. Cara Mengubah Skalanya

Berikut ini adalah cara mengubah skala untuk memperbesar peta, yaitu:

  1. Buat garis vertikal dan garis horisontal pada peta asli. Misal, 1 cm antarvertikal dan 1 cm antarhorisontal. 
  2. Buat garis yang sama dengan jarak diperbesar pada kertas lain. 
  3. Tuliskan A, B, C, D, E, dan seterusnya di antara garis-garis vertikal pada tepi atas atau bawah dari kiri ke kanan dan angka 1, 2, 3, dan seterusnya di antara garis-garis horisontal pada tepi kanan atau kiri dari atas ke bawah, baik pada peta asli maupun pada kertas memperbesar peta. 
  4. Pindahkan kenampakan yang ada pada peta asli ke kertas tempat memperbesar peta.
Contoh, apabila peta diperbesar N kali, maka skala pada peta yang baru berubah menjadi 1 dibanding skala peta asli dibagi bilangan N. Misalnya, apabila skala pada peta asli 1:1.000.000 kemudian diperbesar 2 kali, maka skala pada peta yang baru akan berubah menjadi 1:1.000.000 : 2 = 1:100.500.

Apabila kita ingin memperkecil peta, misalnya  1/2 kali dari peta semula atau peta asli, maka jarak garis-garis vertikal dan garis-garis horisontal pada kertas tempat memindahkan peta juga harus diperkecil 1/2 kali dari jarak garis-garis yang ada pada peta asli.

Apabila pada peta asli jarak garis-garis vertikal dan garis-garis horisontalnya 1 cm, maka dalam kertas tempat memperkecil peta menjadi 0,5 cm. Cara selanjutnya sama dengan langkah-langkah dalam memperbesar peta. Apabila peta diperkecil, maka skalanya juga akan berubah.


Peta yang diperkecil N kali, skala peta yang baru akan berubah menjadi satu dibanding skala peta asli dikalikan dengan penyebut bilangan N.

Misalnya, skala pada peta asli 1:1.000.000 apabila diperkecil 1/2 kali, maka skala pada peta yang baru berubah menjadi 1:(1.000.000 × 2) atau 1:2.000.000. Untuk lebih jelas amatilah contoh berikut ini, kemudian cobalah buat kembali di buku tulismu.

0 Response to "Peta, (Pengertian, Syarat Peta, Jenis Peta, Manfaat Peta, Memperbesar dan Memperkecil Peta)"

Post a Comment