Pengertian, Kegunaan, (Atlas, Judul, Tahun Pembuatan, Index, Jenis Atlas, Globe, Peta Tematik, world globe)

Atlas, Globe dan Peta Tematik

Kamu telah mengetahui apa yang dimaksud dengan peta. Sekarang, kamu akan mempelajari atlas. Cermatilah.

1. Pengertian Atlas

Atlas adalah kumpulan peta yang dibuat dalam bentuk buku. Atlas yang baik mudah dimengerti dan tidak membingungkan bagi pengguna. Agar atlas menjadi baik paling tidak memuat komponen-komponen berikut ini.


a. Judul Atlas

Judul atlas diletakkan di halaman sampul dan harus berhubungan dengan isi atlas. Sebagai contoh, atlas Indonesia karena judulnya "Atlas Indonesia", maka atlas tersebut antara lain memuat peta provinsi-provinsi di Indonesia.

b. Tahun Pembuatan Atlas

Tahun pembuatan atlas yang berbeda akan menyajikan informasi yang berbeda pula, terutama yang berhubungan dengan data yang sifatnya dinamis. Tahun pembuatan atlas biasanya ditulis setelah nama penerbit, misalnya Atlas Nusantara, diterbitkan oleh PT XYZ, 2000.


c. Daftar Isi

Daftar isi menunjukkan judul-judul peta dan halamannya yang ada dalam atlas. Daftar isi memudahkan pengguna dalam mencari peta yang dibutuhkan.

d. Legenda (Kumpulan Simbol Peta)

Legenda digunakan untuk menunjukkan arti simbol yang digunakan pada peta. Legenda biasanya diletakkan di halaman awal sebelum peta-peta pokok.

e. Indeks

Indeks berguna untuk memudahkan dalam mencari letak sebuah kota, gunung, pulau, sungai atau unsur-unsur geografi yang lain.

Unsur-unsur geografi tersebut disusun dalam kelompok-kelompok tertentu, misalnya ada kelompok kota, kelompok gunung, kelompok pulau, kelompok danau, dan kelompok laut.

Akan tetapi, ada pula penulisan nama-nama unsur geografi tersebut diurutkan sesuai dengan abjadnya.

2. Jenis Atlas

Jenis atlas bergantung dari isi atlas, yaitu isi dari segi peta yang ditampilkan. Berdasarkan jenisnya, atlas dibagi menjadi tiga, yaitu atlas umum, khusus, dan semesta.

a. Atlas Umum

Atlas jenis ini memberikan informasi secara umum tentang objek geografi di permukaan bumi. Termasuk dalam jenis atlas umum, yaitu:
1) Atlas dunia, memaparkan keadaan benua-benua di seluruh dunia.
2) Atlas nasional, memaparkan keadaan suatu negara.

b. Atlas Khusus

Atlas jenis ini memberikan satu jenis informasi saja sesuai dengan judulnya. Contoh atlas jenis khusus, yaitu:
1) Atlas sejarah, memaparkan peristiwa-peristiwa sejarah.
2) Atlas geologi, memaparkan keadaan geologi atau batuan.

c. Atlas Semesta

Atlas jenis ini memaparkan keadaan semesta, antara lain:
berhubungan dengan tata surya, galaksi, perbintangan, dan peredaran benda angkasa.

3. Penggunaan Atlas

Atlas dapat digunakan untuk keperluan, antara lain:

  • Mencari letak suatu objek geografi, misalnya: negara, provinsi, dan kota. 
  • Mencari informasi tentang keadaan sosial dan ekonomi suatu daerah atau negara. Misalnya, yang berhubungan dengan hasil bumi dan kepadatan penduduk. 
  • Mencari informasi tentang keadaan budaya, misalnya yang berhubungan dengan pendidikan dan persebaran benda sejarah.


Globe

Bumi yang begitu besarnya bisa dibuatkan tiruannya oleh manusia. Sekarang, apa tiruan bumi itu?

World Globe

1. Pengertian Globe

Globe, artinya tiruan bola bumi yang diperkecil supaya dapat menggambarkan bentuk bumi yang sebenarnya. Seperti pada peta dan atlas, garis bujur dan lintang pun terdapat di dalam globe, juga terdapat garis ekuator dan garis khatulistiwa yang membagi bola bumi menjadi dua bagian, yaitu utara dan selatan.


2. Cara Penempatan Globe

Agar kita mendapatkan informasi yang sebenarnya dari globe, maka pemasangan globe yang benar adalah dengan cara diletakkan miring membentuk sudut sebesar 66 1/2° terhadap bidang ekliptika dan bidang ekuator langit membentuk sudut 23 1/2°. Pemasangan yang demikian itu menunjukkan posisi sumbu bumi yang sebenarnya.

3. Kegunaan Globe

Seperti halnya peta dan atlas, globe pun memiliki beberapa fungsi dan kegunaan, di antaranya adalah:

  • Menggambarkan atau memproyeksikan bentuk bumi yang sebenarnya dan dapat memperlihatkan permukaannya secara utuh. 
  • Dapat dengan mudah memperagakan terjadinya siang dan malam dengan bantuan sinar dari senter. 
  • Dapat dengan mudah memperagakan terjadinya rotasi bumi. 
  • Membandingkan perbedaan daerah waktu di bumi dengan pertolongan garis bujur. 
  • Menunjukkan sistem pembagian garis lintang dan garis bujur serta besarnya lingkaran garis lintang. 
  • Menggambarkan dengan mudah kedudukan bumi dalam hubungannya dengan matahari dan bulan.


4. Mencari Informasi Geografi dari Globe

Tujuan mencari informasi geografi dari globe, yaitu:

  • untuk menunjukkan lokasi dan tempat yang telah diketahui melalui garis lintang dan garis bujur; 
  • untuk mengetahui perbedaan iklim suatu daerah melalui garis lintang; 
  • untuk mengetahui perbedaan waktu suatu daerah melalui garis bujur; dan 
  • untuk mengetahi gambaran mengenai terbit dan tenggelamnya matahari.


Peta Tematik

Pernahkah kamu memperhatikan sebuah peta yang ada simbol administrasi atau pemerintahannya? Apakah nama peta tersebut?

1. Pengertian Peta Tematik

Tentunya kamu masih ingat tentang peta. Peta yang kamu pelajari termasuk pengertian peta secara umum dimana peta tersebut digambarkan bentang alam secara umum yang terdapat pada permukaan bumi, dan pada peta tersebut terdapat pula akses informasi yang cukup banyak. Peta umum ini biasa disebut peta rupa bumi.

Sekarang, apa yang dimaksud dengan peta tematik? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, cobalah buka atlas Indonesia dan buana. Biasanya, pada lembaran akhir setiap peta selalu terdapat peta persebaran penduduk, peta jenis tanah, peta persebaran barang tambang dan mineral, peta persebaran curah hujan, peta daerah hutan, dan lain-lain.

Pada peta tersebut hanya terdapat tema-tema khusus untuk kepentingan tertentu dimana isi atau topiknya hanya terdiri atas satu wacana (topik) tertentu.

Dengan demikian, kamu dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan peta tematik adalah peta yang memuat tema khusus untuk kepentingan tertentu.

2. Unsur-Unsur Peta Tematik

Kamu tentunya masih ingat dengan unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah peta. Pada dasarnya, unsur-unsur yang terdapat di dalam peta umum hampir sama dengan komponen unsur-unsur yang terdapat di dalam peta tematik, yaitu judul, skala, tanda orientasi, gambar tepi, nama pembuat, data, legenda, dan inset.

Dalam peta tematik, tidak semua komponen tersebut akan dibahas karena pada dasarnya telah dibahas pada bab peta. Cermati uraian berikut ini.

1) Skala
Kamu tentu masih ingat apa yang dimaksud dengan skala, fungsi skala dan macam-macam skala, bukan? Secara khusus, skala adalah perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya pada bentang alam. Adapun fungsi skala pada peta, terutama pada peta tematik, yaitu untuk mempermudah dalam memperkirakan atau mengetahui ukuran yang sebenarnya dari suatu objek yang sedang digambar.

Ada dua cara yang sering digunakan untuk menyatakan skala pada peta, yaitu:
1) Skala berbentuk angka atau pecahan yang ditulis mendatar, misalnya 1:1.000.000 menunjukkan 1 cm di peta sama dengan 1.000.000 cm di lapangan.

Artinya, jarak antara dua titik pada peta sama dengan satu per sejuta dari jarak kenampakan di lapangan. Makin besar angka pembagi atau penyebut pecahan itu, berarti makin kecil skala peta.

2) Skala dinyatakan juga dengan garis, misalnya
Artinya, jarak 0-10 atau 12-20 pada peta sama dengan jarak 10 km di lapangan. Makin panjang potongan garis itu, makin besar skala peta tersebut.

Adapun skala pada peta secara umum dirumuskan sebagai berikut:


Dari ketiga cara skala tersebut di atas, skala garis dan skala pecahan atau skala angka yang paling sering digunakan. Pada peta umum (rupa bumi), penampilan skala peta haruslah jelas, misalnya dalam setiap 1 cm pada peta berbanding 1 km pada jarak yang sebenarnya di lapangan.

Contoh:


Sedangkan, pada peta khusus (tematik) pencantumannya dapat lebih sederhana lagi, misalnya:



Apabila kamu menemukan suatu peta, tetapi pada peta tersebut tidak tercantum skalanya, sedangkan kamu ingin menghitung jarak sebenarnya sesuai dengan informasi yang kamu inginkan.

Ada beberapa cara yang harus kamu lakukan, antara lain:

  • membandingkan dua kenampakan yang terdapat pada peta yang tidak berskala dengan yang berskala; 
  • membandingkan contoh jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya; 
  • membandingkan bentuk umum pada peta dengan bentuk umum yang sebenarnya; dan 
  • menghitung skala berdasarkan interval garis ketinggian dengan rumus sebagai berikut:



2) Simbol-simbol umum yang terdapat pada peta tematik (khusus) Simbol adalah ciri pada peta yang berfungsi untuk menginformasikan keadaan alam dan letaknya pada peta. Ada beberapa simbol umum yang ada pada peta tematik, yaitu:

a) Jalan
Pada peta, biasanya jalan selalu digambarkan dalam bentuk garis lurus, baik satu garis maupun dua garis. Pada peta umum biasanya jalan selalu digambarkan dengan warna merah, tetapi pada peta khusus ini tidak mutlak boleh saja menggunakan warna yang lain. Satu hal yang penting bahwa pembuatan gambar jalan pada peta boleh melewati atau memotong wilayah administratif.

b) Sungai
Kenampakan simbol sungai pada peta tematik pada hakikatnya sama dengan peta rupa bumi, begitu juga dalam hal pewarnaannya.

c) Batas administratif
Berbeda dengan simbol jalan dan sungai yang konkret, kalau batas administratif sifatnya abstrak. Karena tidak selamanya ditemukan secara lengkap dan utuh di permukaan bumi. Untuk penggunaan simbol warna berbeda dengan peta umum. Biasanya pada peta digunakan warna merah, sedangkan pada peta tematik warnanya bebas.

d) Penggunaan lahan
Simbol penggunaan lahan pada peta umum dengan peta tematik jauh berbeda. Pada peta umum simbolnya sudah baku, yaitu bersifat abstrak dan gambar. Sedangkan, pada peta tematik harus disederhanakan menggunakan simbol-simbol tertentu yang sangat sederhana, misalnya cukup dengan warna yang berbeda saja atau dengan arsiran saja.

Di dalam membuat cara pembuatan peta tematik dapat dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu:

  • Dengan cara pengumpulan data topografi. Misalnya: jarak, tinggi tempat, dan data tentang tematik. Data-data tersebut dapat diperoleh dari beberapa cabang ilmu pengetahuan, seperti: topografi, geologi, dan kehutanan. 
  • Pengolahan data. Data yang terkumpul di lapangan dapat dianalisis dengan komputer, kemudian hasilnya disimpan. Hasil tersebut sebaiknya dicocokkan kembali dengan keadaan di lapangan. 
  • Penyajian kembali data dalam bentuk grafis dikoreksi dengan benar dan dicek. 


Suatu peta tematik yang ideal harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

  • Harus conform, artinya bentuk-bentuk daerah yang digambar pada peta harus sesuai dengan bentuk daerah sesungguhnya di lapangan. 
  • Harus equidistant, artinya jarak daerah pada peta harus sesuai dengan jarak daerah yang sebenarnya. 
  • Harus equivalent, artinya luas daerah pada peta harus sesuai dengan luas yang sebenarnya. 
  • Harus mudah dipahami agar pembaca tidak bingung. 
  • Penyajian informasi pada peta harus lengkap, teliti, dan sistematis.

0 Response to "Pengertian, Kegunaan, (Atlas, Judul, Tahun Pembuatan, Index, Jenis Atlas, Globe, Peta Tematik, world globe)"

Post a Comment