Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk, (Teori Malthus, Kelahiran, Kematian)

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk

Tuhan telah menciptakan manusia, kemudian menjadikannya berpasang-pasangan. Lalu, lahirlah seorang bayi. Sehingga bayi tersebut dikatakan sebagai penduduk.

Sekarang, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk? Mari kita pelajari bersama teori kependudukan dari beberapa ahli berikut ini.

1. Teori Malthus

Thomas Robert Malthus (1776 - 1834), seorang Sarjana Ekonomi dari Inggris. Pada 1789 menulis sebuah buku dengan judul "Essay on Population, as Its Effects the Future‰, "Improvement of Society‰. Buku tersebut memberi keterangan yang pesimistis mengenai persoalan penduduk dunia. 

Dari buku tersebut lahirlah apa yang kita kenal dengan Hukum Malthus, yaitu:
a) pertambahan penduduk mengikuti deret ukur, yaitu 2, 4, 8, dan seterusnya; dan
b) pertambahan bahan keperluan hidup manusia mengikuti deret hitung, yaitu 1, 2, 3, / dan seterusnya.

Peningkatan ini memerlukan waktu 25 tahun sehingga dalam satu abad perbandingan penduduk dengan keperluan hidup adalah 16 : 5. Oleh karena itu, manusia dihadapkan dalam keadaan hidup yang terancam.

Akan tetapi, teori Malthus memiliki kelemahan, yaitu:
a) Malthus lupa bahwa manusia punya upaya untuk mengadakan preventive checks.
b) Malthus lupa bahwa manusia mempunyai upaya untuk mengembangkan bidang teknik, kreatif, dan inovatif dalam produksi untuk memenuhi kebutuhan hidup.
c) Penduduk punya upaya dalam rangka membatasi jumlah pertambahan penduduk, salah satunya dengan program KB (Keluarga Berencana).

2. Perkembangan Penduduk Indonesia

Laju pertambahan penduduk Indonesia tergolong cepat. Pada dasawarsa 1961-1971 sebesar 71%, pada sensus ke-4 tahun 1990 jumlah penduduk Indonesia mencapai 179 juta jiwa.

Dari tahun ke tahun jumlah penduduk Indonesia selalu berubah. Perubahan penduduk, baik pertambahan maupun penurunan disebut dinamika penduduk. Dinamika penduduk terjadi karena adanya kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk.

a. Kelahiran (Fertilitas Natalitas)

Kelahiran adalah kenyataan dari kemampuan seorang wanita untuk melahirkan yang sebenarnya, diukur dengan jumlah bayi yang dilahirkan. Fekunditas adalah kemampuan fisik wanita untuk melahirkan anak.
Faktor-faktor yang mempengaruhi daya fertilitas adalah:
a) keturunan
b) kesehatan
c) umur
d) jarak antara kehamilan
e) faktor seksual
f) faktor keguguran

Sedangkan, angka kelahiran banyak dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:
a) umur
b) banyaknya perkawinan
c) umur waktu perkawinan
d) keguguran
e) tingkat pendidikan
f) keadaan ekonomi dan status pekerjaan.
b. Macam-Macam Angka Kelahiran

Berikut ini macam-macam angka kelahiran. Coba kamu pahami.

1) Angka kelahiran kasar (crude birth rate = CBR)
Angka kelahiran kasar, yaitu jumlah kelahiran tiap 1000 orang penduduk pada suatu daerah dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah sebagai berikut.



Misal, tahun 1987 di Kota Bandung bayi yang dilahirkan 8000, sedangkan jumlah penduduk seluruhnya 200.000 jiwa.



CBR 40, artinya tiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun jumlah bayi yang dilahirkan ada 40.

Dari rumusan di atas diperoleh penggolongan angka kelahiran sebagai berikut:


2) Angka kelahiran khusus (age specific birth rate = ASBR)
Angka kelahiran khusus, yaitu jumlah kelahiran tiap 1000 orang wanita antara kelompok umur tertentu dalam waktu satu tahun.

Angka kelahiran khusus dapat dihitung dari jumlah kelahiran wanita usia produktif (15 - 44 tahun) atau kelompok (20 - 24 tahun) atau kelompok umur tunggal (20 tahun). Rumus yang digunakan dalam menentukan angka kelahiran khusus adalah:



Misal, Kota Bandung ada 20.000 wanita umur 20 - 24 tahun dari jumlah bayi yang dilahirkan dari kelompok umur tersebut dalam waktu satu tahun ada 1200. Angka kelahiran khusus Kota Bandung
tersebut adalah:



3) Angka kelahiran bersih (general fertility rate = GFR)
Angka kelahiran bersih, yaitu jumlah kelahiran tiap 1000 orang penduduk wanita yang berusia produktif pada suatu daerah dalam waktu satu tahun. Rumus yang digunakan dalam menentukan angka kelahiran bersih, yaitu:



Misal, Kota Bandung ada 25.000 wanita usia produktif. Jumlah bayi yang dilahirkan dalam waktu satu tahun ada 1.250. Angka kelahiran bersih Kota Bandung tersebut adalah:

GFR 50, artinya bahwa tiap 1000 orang wanita usia produktif dalam waktu satu tahun jumlah bayi yang dilahirkan sebanyak 50 orang.

b. Faktor-Faktor Penunjang Kelahiran

Ada beberapa faktor penunjang kelahiran (pronatalis) yang menyebabkan tingginya angka kelahiran. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a) Faktor perasaan, di antaranya adalah:
1) perasaan malu apabila tidak punya anak/keturunan; dan
2) perasaan malu apabila anak gadisnya belum kawin sehingga terjadi perkawinan dalam usia muda.

b) Faktor anggapan, di antaranya adalah:
1) anggapan bahwa makin banyak anak makin banyak rezeki; dan
2) anggapan bahwa anak laki-laki mempunyai peranan lebih penting dalam keluarga sehingga belum punya anak laki-laki rasanya belum merasa puas.

c) Faktor ekonomi dan pendidikan

d. Faktor-Faktor Penghambat Kelahiran

Ada beberapa faktor penghambat kelahiran, di antaranya adalah:
a) faktor perasaan, seperti perasaan lekas tua jika mempunyai anak
b) faktor kesehatan
c) faktor ekonomi
d) faktor pendidikan
e) faktor usaha
e. Pengaruh dari Tingkat Kelahiran yang Tinggi

Berikut ini adalah pengaruh dari tingkat kelahiran yang tinggi, yaitu:
a) besar jumlah bayi yang lahir tiap tahun;
b) besar jumlah penduduk terdiri dari anak-anak;
c) besar jumlah penduduk muda;
d) banyaknya jumlah perkawinan; dan
e) anggaran belanja rumah tangga banyak digunakan untuk biaya
konsumsi, harian, perumahan, dan pemeliharaan kesehatan.

c. Angka Kematian (Mortalitas)

Mortalitas adalah angka kematian tiap 1000 orang pada suatu daerah dalam waktu 1 tahun. Berikut ini macam-macam angka kematian.

1) Angka kematian kasar (Crude Death Rate = CDR)
Artinya, jumlah kematian tiap 1000 orang penduduk pada suatu daerah dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah sebagai berikut.



2) Angka kematian khusus (Age Specific Death Rate = ASDR)
Angka kematian khusus, yaitu jumlah kematian tiap 1000 orang penduduk pada usia tertentu. Rumusnya adalah sebagai berikut:



3) Angka kematian bayi (Infant Mortality Rate = IMR)
Angka kematian bayi, yaitu jumlah kematian bayi di bawah umur 1 tahun pada suatu daerah dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah sebagai berikut:



4) Angka kematian lepas baru lahir (Neonatal Mortality Rate =NMR)
Angka kematian lepas baru lahir, yaitu jumlah kematian bayi di bawah umur satu tahun tiap 1000 bayi yang hidup pada suatu daerah selama 1 bulan pertama hidupnya. Rumusnya adalah sebagai berikut:


Misalnya, pada 1997, bayi yang mati di bawah umur 1 bulan ada 150 jiwa, sedangkan jumlah bayi yang hidup ada 10.000 jiwa.


5) Angka kematian waktu melahirkan (Material Mortality Rate =MMR)
Angka kematian waktu melahirkan, yaitu jumlah kematian ibu yang melahirkan tiap 100.000 bayi yang lahir pada suatu daerah dalam waktu 1 tahun. Rumusnya adalah sebagai berikut:


Misalnya, pada 1997 jumlah kematian ibu ada 160, sedangkan jumlah kelahiran bayi ada 1.000.000.

Keterangan:
apabila kematian ibu
- lebih dari 125 = tergolong sangat tinggi
- antara 75 - 125 = tergolong tinggi
- antara 35 - 75 = tergolong sedang
- kurang dari 35 = tergolong rendah

g. Faktor-Faktor Kematian (Promortality)
Faktor yang menunjang kematian dapat menyebabkan banyaknya orang yang mati sehingga jumlah penduduk berkurang. Faktor-faktor kematian tersebut adalah sebagai berikut:
1) Faktor fisiografis, yaitu:
a) adanya bencana alam; dan
b) adanya pencemaran atau polusi lingkungan.

2) Faktor kesehatan, yaitu:
a) rendahnya tingkat kesehatan penduduk;
b) makanan dan pakaian yang tidak memenuhi syarat;
c) terjangkitnya wabah penyakit; dan
d) kurangnya tenaga medis.

3) Faktor tindakan manusia, yaitu:
a) peperangan;
b) pembunuhan atau bunuh diri;
c) kecelakaan lalulintas; dan
d) malpraktik dokter.

h. Faktor-Faktor Penghambat Kematian (Antimortalitas)
Faktor-faktor ini dapat menyebabkan banyaknya manusia bertahan hidup sehingga jumlah penduduk bertambah. Berikut ini faktor-faktor penghambat kematian, yaitu:
1) Faktor kesehatan, antara lain:
a) pelayanan kesehatan yang baik; dan
b) majunya tingkat kesehatan penduduk.

2) Faktor agama, agama melarang untuk membunuh/bunuh diri.

3) Faktor pendidikan, orang yang memiliki pendidikan tinggi mengerti cara merawat kesehatan.

4) Faktor tindakan manusia, antara lain:
a) adanya perdamaian antarmanusia;
b) hidup rukun dan gembira;
c) lalu lintas yang aman; dan
d) berkurangnya kejahatan.

Tingkat Kepadatan Penduduk di Tiap-Tiap Provinsi di Indonesia

Penduduk adalah orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat, seperti: kampung, desa, kabupaten, kota, provinsi, pulau atau negara. Dalam UUD 1945 dijelaskan bahwa penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

Karena wilayah Indonesia merupakan salah satu negara yang luas, maka penyebaran dan kepadatan penduduknya tidak merata, ada yang padat, dan ada pula yang jarang penduduknya.

Penduduk Indonesia terpusatkan di Pulau Jawa, padahal luas Pulau Jawa hanya sekitar 6% dari seluruh luas pulau-pulau di wilayah Indonesia ini.

Hal tersebut disebabkan karena:
a) historis, dari dahulu Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan;
b) tanah di Pulau Jawa subur;
c) secara ekonomi menjadi pusat perdagangan; dan
d) tersedianya fasilitas pendidikan.

Persebaran penduduk yang tidak merata ini dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
a) kesuburan tanah
b) keadaan cuaca dan iklim
c) keadaan air
d) keamanan lingkungan
e) lapangan pekerjaan
f) sarana kehidupan terpenuhi

Berikut ini tabel persentase penyebaran penduduk di Indonesia.


Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah. Kepadatan penduduk memperlihatkan rata-rata jumlah setiap kilometer persegi (km2). Cara menghitung kepadatan penduduk adalah sebagai berikut:

Contoh:
Pulau Sumatra jumlah penduduknya adalah 42.666.048 jiwa, sedangkan luas wilayahnya adalah 482.393 km2. Berapa kepadatan penduduk Pulau Sumatra?

Jawab:

Kepadatan penduduk Pulau Sumatra adalah:

Jadi, kepadatan penduduk Pulau Sumatra adalah 88,45 dibulatkan menjadi 88 jiwa/km2.

1 Response to "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Penduduk, (Teori Malthus, Kelahiran, Kematian)"

  1. Prediksi mbah jambrong https://angkamistik.net/prediksi-togel-mbah-jambrong-sgp-11-mei-2019-akurat/

    ReplyDelete