Tujuan Pembangunan, dan Sasaran Pembangunan Nasional

Tujuan dan Sasaran Pembangunan Nasional

Pembangunan pada hakikatnya adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia.

Pembangunan juga dapat dikatakan sebagai upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan  bermasyarakat, berbangsa dan negara sekaligus merupakan proses pengembangan keseluruhan sistem penyelenggaraan negara untuk mewujudkan tujuan nasional.

1. Tujuan Pembangunan Nasional

Tujuan pembangunan nasional, yaitu untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamik serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.


2. Sasaran Pembangunan Nasional

Dalam GBHN, pembangunan nasional diselenggarakan melalui empat bidang pembangunan, yaitu bidang politik dan ekonomi, bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan YME, bidang sosial budaya, dan bidang hankam. Dalam GBHN 1993 terdapat perluasan bidang pembangunan dengan meningkatkan beberapa sektor pembangunan menjadi bidang pembangunan tersendiri.

Bidang-bidang tersebut adalah:
a) bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan, dan kebudayaan
b) bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
c) bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
d) bidang hukum


Hakikat Pembangunan Berwawasan Lingkungan Hidup

Meskipun keberadaan sumber daya alam Indonesia relatif banyak dan beragam, namun perlu disadari bahwa suatu ketika pasti alam akan habis.

Sebaliknya, jumlah penduduk dan pola hidupnya makin meningkat sehingga tekanan permintaan terhadap sumber-sumber alam makin meningkat pula.

Sumber daya alam secara garis besar terbagi ke dalam dua jenis, yaitu sumber daya alam yang dapat diperbaharui, seperti kayu, tumbuh-tumbuhan serta hewan, dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, seperti batu bara, minyak bumi, dan barang tambang serta mineral lainnya.

Persoalan utama dalam pembangunan dan kaitannya dengan sumber daya alam adalah sebagai berikut:
a) pembangunan tidak mungkin dihentikan sepanjang manusia ada;
b) untuk kepentingan pembangunan, sumber-sumber alam itu akan terus dimanfaatkan.

Dapatkah bangsa kita tetap membangun dengan tetap agar tidak melakukan pengrusakan terhadap sumber-sumber alam dan lingkungan?

Upaya untuk menjawab persoalan tersebut adalah dengan ditetapkannya kebijaksanaan pembangunan berwawasan lingkungan.

Hakikat pembangunan berwawasan lingkungan adalah mengolah sumber alam secara bijaksana agar tetap dapat memberikan dukungan bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat dari generasi ke generasi secara berkesinambungan.

Ruang lingkup bijaksana tersebut misalnya dengan mengambil, memanfaatkan, melakukan penghematan, dan melestarikan.

Jadi, dari hakikat tersebut nampak bahwa ada tiga hal utama dalam pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu:
a) pengelolaan sumber alam secara bijaksana;
b) pembangunan berkesinambungan sepanjang masa; dan
c) meningkatkan kualitas hidup dari generasi ke generasi.

Kebijaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup pada dasarnya memuat hal-hal sebagai berikut:

  • Menumbuhkan sikap kerja berdasarkan kesadaran saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya. 
  • Kemampuan menyerasikan kebutuhan dengan kemampuan sumber alam dengan menghasilkan barang dan jasa. 
  • Mengembangkan sumber daya manusia agar mampu menanggapi tantangan pembangunan tanpa harus merusak lingkungan. 
  • Mengembangkan kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat sehingga tumbuh menjadi kesadaran berbuat tidak hanya sekedar bicara saja. 
  • Menumbuhkan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dapat mendayagunakan dirinya untuk menggalakkan partisipasi masyarakat dalam menciptakan keserasian hubungan antara manusia dengan lingkungan alamnya.

Permasalahan Kependudukan dan Dampaknya terhadap Lingkungan

Makin hari jumlah penduduk Indonesia makin meningkat, tentunya mereka membutuhkan tempat untuk berlindung dari hujan, panas, dan lain-lain.

Sedangkan luas tanah Indonesia masih tetap, tidak bertambah. Dengan fenomena seperti ini, tentunya ada faktor yang harus dikorbankan. Hutan, sawah, kebun diratakan menjadi sebidang tanah luas, lalu dibangunlah perumahan atau pertokoan di tempat tersebut.

Hal ini hanya sebagian kecil saja dari permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap lingkungan. Untuk itu, coba kamu pelajari pada uraian berikut ini.

1. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Indonesia

Besarnya sumber daya manusia Indonesia dilihat dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus penduduk, registrasi, dan survei penduduk.

a. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah keseluruhan proses mengumpulkan, menghimpun, dan menyusun serta menerbitkan data-data demografi, ekonomi, dan sosial yang menyangkut semua orang pada waktu tertentu di suatu negara atau wilayah tertentu.

Sensus penduduk dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Sensus de yure, artinya sensus dilakukan hanya kepada warga masyarakat yang telah menetap, sedangkan yang tinggal sementara tidak disensus.

2) Sensus de facto, artinya sensus dilakukan secara serempak. Penduduk yang berada di wilayah tersebut di sensus, baik warga tetap maupun sementara.

Sensus ini kemudian dibedakan lagi menjadi dua, yaitu:
a) Sensus dengan metode Canvaser, dilaksanakan dengan cara petugas mendatangi tiap rumah tangga dan mencatatnya dalam daftar isian sensus.

b) Sensus dengan metode House Holder, dilaksanakan dengan cara petugas membagikan daftar isian sensus kepada tiap rumah tangga dan diambil kembali setelah diisi.

b. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk merupakan kumpulan keterangan mengenai terjadinya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk yang terjadi di tempat tersebut.

c. Survei Penduduk
Survei penduduk merupakan pencacahan sebagian penduduk untuk digunakan sebagai sampel. Survei penduduk bersifat khusus.

Berikut ini beberapa cara yang dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan penduduk.
1) Pertumbuhan penduduk alami, artinya perubahan penduduk yang diperoleh dari jumlah kelahiran dikurangi jumlah kematian. Rumus yang digunakan, yaitu:



2) Pertumbuhan penduduk migrasi adalah perubahan jumlah
penduduk yang diperoleh dari jumlah migrasi masuk ke suatu negara dikurangi jumlah migrasi keluar dari negara tersebut. Rumus yang digunakan, yaitu:



3) Pertumbuhan penduduk sosial adalah perubahan jumlah penduduk
disebabkan oleh adanya perubahan penduduk alami dan migrasi. Rumus yang digunakan, yaitu:



Jumlah penduduk Indonesia bertambah dari tahun ke tahun. Misalnya, pada tahun 1990 - 2003, jumlah penduduk yang paling besar pada tahun 1990 adalah Provinsi Jawa Timur sebesar 32.483.000 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terkecil adalah Provinsi Maluku Utara sebesar 698.000 jiwa.

Pada tahun 2000 jumlah penduduk terkecil adalah Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 185.000 jiwa. Pada pertengahan tahun 2003, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat terbesar yaitu 38.138.000 jiwa.

Sedangkan, Provinsi Maluku Utara memiliki jumlah penduduk terkecil yaitu 858.000 jiwa. Jumlah penduduk yang besar dan pertumbuhan penduduk yang cepat menimbulkan berbagai permasalahan.

Permasalahan terjadi karena pertambahan penduduk tidak diimbangi oleh pertambahan kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar penduduk itu, antara lain: makanan, air, energi, pendidikan, dan pekerjaan.


2. Persebaran Penduduk dan Kepadatan Penduduk Indonesia

Perbedaan jumlah penduduk, laju pertumbuhan penduduk, dan luas wilayah mengakibatkan persebaran penduduk pada suatu wilayah berkaitan dengan kepadatan penduduk.

Manusia mempunyai berbagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi dari lingkungan di sekitarnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran penduduk adalah lokasi, iklim, topografi, tanah, sumber daya alam yang tersedia, dan ketersediaan air.

Kondisi berbagai faktor lingkungan tersebut sangat bervariasi bagi masing-masing daerah sehingga mempengaruhi persebaran penduduk.

Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-rata penduduk yang mempunyai daerah seluas 1 km2 atau 1 ha. Kepadatan penduduk (kp) menurut Mantra (1998) disebut dengan man land ratio, yaitu rasio antara jumlah penduduk di suatu daerah dengan luas wilayah (km2 atau ha).

Cara perhitungan tingkat kepadatan penduduk ada tiga macam, yaitu:
1) Kepadatan penduduk kasar (aritmatik) adalah banyaknya penduduk per satuan luas (km2 atau ha) di suatu wilayah. Rumus kepadatan penduduk kasar adalah sebagai berikut:



2) Kepadatan penduduk fisiologis (Kf) adalah jumlah penduduk per satuan luas lahan pertanian. Dapat dihitung dengan rumus berikut ini.



3) Kepadatan penduduk agraris (KAG) adalah tingkat kepadatan penduduk yang diperoleh dengan jalan membagi jumlah penduduk sebagai petani yang ada di suatu daerah dengan luas tanah pertanian 1 km2 atau ha.


Kualitas Penduduk Indonesia dan Permasalahannya

Mutu atau kualitas penduduk adalah taraf kehidupan atau tingkat kehidupan penduduk dalam memenuhi kebutuhan utama, seperti kebutuhan makan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan pendidikan.


Jika sebagian besar penduduk tidak dapat memenuhi kebutuhan utama, berarti mutu kehidupan pendidikan rendah. Berikut ini adalah ciri-ciri mutu penduduk yang tinggi dan rendah.

0 Response to "Tujuan Pembangunan, dan Sasaran Pembangunan Nasional"

Post a Comment